Gedung Sate, Ikon Kebanggaan Kota Bandung
Siapa yang tidak mengenal Gedung Sate. Bangunan bersejarah yang menjadi ikon Kota Bandung. Terletak di jantung kota Bandung, berada di kecamatan Bandung Wetan, tepatnya berada di Jalan Diponegoro No 22. Bangunan ini bergaya Indo-Eropa. Bangunan yang dinamakan Gedung Sate ini mempunyai arsitektur yang unik dengan ciri khas terdapat ornamen berbentuk tusukan sate terbalik di atas puncak bangunannya. Satu tusuk sate itu terlihat seperti menusuk 6 buah "daging". Ornamen berjumlah 6 itu melambangkan jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate, yaitu 6 juta gulden. Namun terdapat juga versi yang menyebutkan bahwa tusukan berjumlah 6 tersebut adalah melati bukan sate.
Konstruksi bangunan Gedung Sate merupakan konstruksi bangunan yang kuat, dirancang khusus oleh arsitek ternama pada zamannya. Gedung Sate merupakan karya dari arsitek Ir.J Gerber bersama tim yang berkolaborasi dengan arsitek Belanda bernama Dr.Hendrik Petrus Berlage. Dengan tangan seni arsitek handal tentu bahan bangunan yang digunakan merupakan bahan-bahan bangunan yang berkualitas. Tidak heran bangunan ini dapat berdiri kokoh hingga saat ini.
Bangunan Gedung Sate dibangun pada tahun 1920 pada masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tanggal 27 Juli 1920. Bangunan Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah yang monumental. Gedung Sate menjadi saksi bersejarah Kota Bandung dari masa ke masa. Tanggal 3 Desember 1945 terjadi peristiwa yang memakan korban yaitu 7 orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan yang ingin mengganggu Kota Bandung pada saat itu. Dengan kejadian tersebut, dibuatlah monumen yang terbiat dari tugu batu yang diletakan di halaman belakang Gedung Sate., kemudian pada taanggal 3 Desember 1970 Tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate hingga saat ini.
Gedung Sate menjadi salah satu objek wisata di Kota Bandung yang sangat fenomenal. Dahulu bahkan banyak pasangan pengantin berfoto di dalam Gedung Sate, mereka berfoto di taman belakang Gedung Sarte. Banyak masyarakat atau wisatawan domestik maupun mancanegara yang melancong ke sekitar Gedung Sate. Namun, karena Gedung Sate adalah pusat pemerintahan Gubernur Jawa Barat, maka Gedung Sate tidak dapat dibuka secara umum. Wisatawan dapat berfoto di depan Gedung Sate menghadap ke lapang Gasibu.
Ada pendapat yang mengatakan belum lengkap rasanya ke Kota Bandung bila belum mengunjungi Gedung Sate. Jadi jangan sampai Anda melewatkan berkunjung atau sekedar berfoto cantik di Gedung Sate.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar